Minggu, 13 Februari 2011

Kaedah Penyusunan Soal Pilihan Ganda

Pengertian Tes
Tes ialah himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites.
Dalam tes prestasi belajar yang hendak diukur adalah tingkat kemampuan seorang siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan kepadanya.

Syarat tes yang baik
1. Valid
  • Sejauhmana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur.
  • Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.
2. Reliabel(handal)
  • Sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
  • - ketepatan/kecermatan
  • - keajegan/kestabilan 
Klasifikasi bentuk soal
1. Soal yang telah disediakan pilihan jawabannya
  • a. Pilihan ganda(termasuk benar-salah)
  • b. Menjodohkan
2. Soal yang tidak disediakan pilihan jawabannya
  • a. Isian/melengkapi
  • b. Jawaban singkat
  • c. Uraian (objektif, non objektif)

Soal Pilihan Ganda (PG) terdiri dari:
a. Pokok soal:
- pertanyaan
- pernyataan
b. Pilihan jawaban:
- kunci jawaban
- pengecoh

Keunggulan Soal Pilihan Ganda (PG)
a. Penskoran, mudah cepat dan objektif.
b. Mencakup ruang lingkup bahan atau materi pokok bahasan yang luas.
c. Tepat untuk peserta ujian yang banyak.

Kelemahan Soal Pilihan Ganda (PG)
a. Penulisan soal lama.
b. Sulit membuat pengecoh(homogen dan berfungsi).
c. ada peluang menebak.
d. kurang berfungsi untuk meningkatkan daya nalar.



Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda

  • 1. Soal harus sesuai dengan indikator

Indikator : Siswa dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan luas bangun datar.

Contoh soal yang kurang baik:

Sebuah taman berbentuk persegi panjang berukuran 16 m x 10 m. Jika taman itu diperluas dengan cara lebarnya diperpanjang 20% dari ukuran lebar semula. Berapakah keliling taman tersebut?
a. 56 m
b. 62,4 m
c. 192 m
d. 230,4 m
Kunci: A

Penjelasan:
Dalam contoh di atas kemampuan yang ingin diukur dalam indikator adalah menghitung luas taman, sedangkan soal menanyakan keliling taman. Rumusan pokok soal ini tidak sesuai dengan indikator.

Contoh soal yang lebih baik:

Sebuah taman berbentuk persegi panjang berukuran 16 m x 10 m. Jika taman itu diperluas dengan cara lebarnya diperpanjang 20% dari ukuran lebar semula. Berapakah luas taman tersebut?
a. 61,4 m2
b. 162 m2
c. 192 m2
d. 230,4 m2
Kunci : C

  • 2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi

Contoh soal yang kurang baik:
Wakil dari Indonesia yang turut menandatangani Deklarasi Bangkok adalah....
a. Ali Alatas
b. Mohamad Hatta
c. Adam Malik
d. Menteri Dalam Negeri
Kunci: C

Penjelasan:
Pilihan jawaban d pada contoh soal di atas tidak homogen dari segi materi karena tidak menyebutkan tokohnya, demikian pula pilihan jawaban a kurang logis karena peristiwa ini terjadi pada tahun 1967.

Contoh soal yang lebih baik:

Wakil dari Indonesia yang turut menandatangani Deklarasi Bangkok adalah....
a. Mohamad Hatta
b. Soekarno
c. Adam Malik
d. Ali Sastroamidjojo
Kunci: C

  • 3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.

Contoh soal yang kurang baik:
Contoh kalimat yang berpelengkap adalah…
a. Pulau Banda memiliki taman laut yang indah.
b. Kemarin malam Badu belajar bahasa Indonesia.
c. Kebun binatang itu memiliki dua ekor panda Cina.
d. Abi berusaha belajar matematika mati-matian.

Kunci: B dan D
Penjelasan:
Contoh soal di atas lebih dari satu pilihan jawaban yang benar, yaitu B dan D sehingga dapat membingungkan siswa. Sedangkan jawaban yang diminta hanya satu jawaban yang benar atau paling tepat.

Contoh soal yang lebih baik:
Contoh kalimat yang berpelengkap adalah...
a. Pulau Banda memiliki taman laut yang indah.
b. Kemarin malam Badu belajar bahasa Indonesia.
c. Kebun binatang itu memiliki dua ekor panda Cina.
d. Abi sedang memperbaiki sepeda mininya.

Kunci: B

  • 4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

Contoh soal yang kurang baik:
Sikap tenggang rasa harus selalu dibina....
a. supaya bangsa kita menjadi jaya
b. untuk menciptakan kesejahteraan hidup
c. karena dapat memperkokoh kerukunan antarumat beragama
d. agar tercipta keselarasan hidup
Kunci: C

Penjelasan:
Perumusan permasalahan dalam pokok soal tidak jelas, pengecoh menjadi sangat heterogen, dan tidak jelas konsep apa yang ditanyakan.

Contoh soal yang lebih baik:
Sikap tenggang rasa harus selalu dibina, karena dapat….
a. menjunjung martabat bangsa dan negara
b. menciptakan kesejahteraan hidup
c. memperkokoh persatuan dan kesatuan
d. mewujudkan kemakmuran dan kejayaan
Kunci: C

  • 5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.

Contoh soal yang kurang baik:
Pada peristiwa G 30 S PKI tahun 1965, banyak jendral yang tewas yang kita sebut Pahlawan Revolusi. Pahlawan Revolusi adalah pahlawan yang gugur dalam….
a. mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu dalam melaksanakan tugas pembangunan
b. membela tanah air dan tumpah darah Indonesia dalam rangka mempertahankan kemerdekaan
c. Mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 dari pengaruh komunisme yang ingin berkuasa
d. melaksanakan tugas pembangunan semesta untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Indonesia

Kunci: C

Penjelasan:
Rumusan dan pokok soal dan pilihan jawaban di atas berlebihan, karena ada bagian yang tidak diperlukan. Hal ini akan menyita sebagian waktu yang disediakan.

Contoh soal yang lebih baik:
Pahlawan revolusi adalah pahlawan yang gugur dalam….
a. memperjuangkan kemerdekaan dan pembangunan
b. membela tanah air dan mengisi kemerdekaan
c. mempertahankan Pancasila dan UUD 1945
d. melaksanakan pembangunan dan membela negara

Kunci: C

  • 6. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar

Contoh soal yang kurang baik:
Majas personifikasi yaitu majas yang mengibaratkan benda mati seolah-olah hidup. Contoh kalimat yang menggunakan majas personifikasi adalah...
a. Nyiur melambai-lambai di tapi pantai.
b. Jeritan anak itu memecahkan telingaku.
c. Raja hutan akan keluar dari kandang.
d. Mukanya pucat pasi bagai bulan kesiangan.

Kunci: A

Penjelasan:
Penjelasan majas personifikasi pada pokok soal akan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.

Contoh soal yang lebih baik:
Contoh kalimat yang menggunakan majas personifikasi adalah...
a. Nyiur melambai-lambai di tapi pantai.
b. Jeritan anak itu memecahkan telingaku.
c. Raja hutan akan keluar dari kandang.
d. Mukanya pucat pasi bagai bulan kesiangan.

Kunci: A

  • 7. Pokok soal jangan menggunakan pernyataan bersifat negatif ganda.

Contoh soal yang kurang baik:
Pernyataan di bawah ini bukan merupakan sifat layang-layang, kecuali....
a. diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri
b. sudut yang berhadapan sama besar
c. semua sisinya sama panjang
d. terdapat satu simetri putar

Kunci: D

Penjelasan:
Pokok soal di atas menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda, yaitu bukan dan kecuali. Penggunaan kata negatif ganda tersebut dapat membingungkan siswa dalam memahami pokok permasalahan yang ditanyakan.

Contoh soal yang lebih baik:
Pernyataan di bawah ini yang merupakan sifat layang-layang adalah....
a. diagonalnya berpotongan tegaklurus
b. sudut yang berhadapan sama besar
c. keempat sisinya sama panjang
d. mempunyai satu tingkat simetri putar

Kunci: A

  • 8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.

Contoh soal yang kurang baik:
Salah satu isi Dektrit Presiden tanggal 5 Juli tahun 1959 adalah....
a. pembubaran Partai Komunis Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar 1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
d. dibentuknya Dewan Nasional yang terdiri dari wakil-wakil semua partai yang ada

Kunci: B
Penjelasan:
Pada contoh soal di atas pilihan jawaban D paling panjang. Hal ini perlu dihindari karena ada kecenderungan peserta didik untuk memilih pilihan jawaban terpanjang sebagai kunci.

Contoh soal yang lebih baik:
Salah satu isi Dekrit Presiden tanggal 5 Juli tahun 1959 adalah....
a. pembubaran Partai Komunis Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar 1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
d. pembentukan Dewan Nasional
Kunci: B

  • 9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan jawaban di atas benar".

Contoh soal yang kurang baik:
Apa akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita menebang pohon secara sembarangan?
a. Akan terjadi banjir karena tidak ada akar tumbuhan yang menahan air.
b. Kehidupan manusia tidak akan terpengaruh karena manusia dapat menanam hutan yang baru.
c. Kehidupan manusia semakin sulit karena tidak ada lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
d. Semua pilihan jawaban di atas salah.
Kunci: A

Penjelasan:
Contoh soal di atas kurang baik karena hanya terdapat tiga pilihan jawaban yang dipertimbangkan. Jika semua jawaban di atas salah merupakan kunci, maka kita tidak mendapatkan informasi apakah peserta didik telah mengetahui dan memahami dengan baik jawaban yang benar.

Contoh soal yang lebih baik:
Apa akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita menebang pohon secara sembarangan?
a. Akan terjadi banjir karena tidak ada akar tumbuhan yang menahan air.
b. Kehidupan manusia tidak akan terpengaruh karena manusia dapat menanam hutan yang baru.
c. Kehidupan manusia semakin sulit karena tidak ada lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
d. Manusia akan mencari sumber daya alam yang lain sebagai pengganti hutan.
Kunci: A

  • 10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologis waktunya.

Contoh soal yang kurang baik:
Suhu pada malam hari 20 C, bila dinyatakan dalam derajat Fahrenheit adalah....
a. 77 F
b. 45 F
c. 68 F
d. 36 F
Kunci: C

Penjelasan:
Pilihan jawaban di atas tidak berurutan dari besar ke kecil atau sebaliknya. Hal ini akan menyita waktu lebih banyak bagi siswa untuk memahami dan memilih jawaban yang tepat, karena harus membaca angka pilihan jawaban yang meloncat-loncat tidak berurutan.

Contoh soal yang lebih baik:
Suhu pada malam hari 20 C, bila dinyatakan dalam derajat Fahrenheit adalah....
a. 36 F
b. 45 F
c. 68 F
d. 77 F
Kunci: C

  • 11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.

Contoh soal yang kurang baik:
Grafik di bawah ini menggambarkan berat badan siswa SMP ”TARUNA”.
Berapa banyak siswa yang mempunyai berat badan 30 kg?


a. 5 orang.
b. 10 orang.
c. 20 orang.
d. 25 orang.

Kunci: C

Penjelasan:
Grafik dalam soal belum dilengkapi dengan angka yang memberikan informasi tentang jumlah murid dan berat badan, sehingga informasi dalam grafik itu tidak jelas. Akibatnya siswa yang mengerjakan soal itu tidak dapat menjawab dengan benar.

Contoh soal yang lebih baik:
Grafik di bawah ini menggambarkan berat badan siswa SMP ”TARUNA

Berapa banyak siswa yang mempunyai berat badan 30 kg?
a. 5 orang
b. 10 orang
c. 20 orang
d. 25 orang

Kunci: C

  • 12. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

Contoh soal yang kurang baik:
1) Pak Ahmad mempunyai tanah berukuran seperti pada gambar di bawah ini!












Berapakah keliling tanah Pak Ahmad?
a. 92 m.
b. 128 m.
c. 144 m.
d. 162 m.
Kunci: B
2) Disekeliling tanah Pak Ahmad akan diberi pagar dengan biaya pemasangan tiap meter sebesar Rp24.000,00. Berapa rupiah biaya yang harus dikeluarkan Pak Ahmad untuk pemasangan pagar tersebut?
a. Rp2.208.000,00
b. Rp3.072.000,00
c. Rp3.456.000.00
d. Rp3.888.000,00
Kunci: B
Penjelasan:
Soal di atas dapat merugikan siswa, karena siswa yang tidak dapat menjawab dengan benar pada soal nomor 1, pasti akan menjawab salah pada soal nomor 2. Oleh karena itu soal nomor 2 harus diperbaiki sehingga menjadi soal yang berdiri sendiri.

  • 13. Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Contoh soal yang kurang baik:
Peninggalan kerajaan Majapahit di bidang sastra antara lain kitab sutasoma dimana didalamnya terdapat semboyan Bhineka Tunggal Ika. Kitab tersebut ditulis oleh….
a. empu Prapanca
b. empu Tantular
c. empu Sedah
d. empu Panuluh

Kunci: B

Penjelasan:
Bahasa yang digunakan pada rumusan pokok soal tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Contoh soal yang lebih baik:
Peninggalan kerajaan Majapahit di bidang sastra antara lain Kitab Sutasoma dimana didalamnya terdapat semboyan Bhineka Tunggal Ika. Kitab tersebut ditulis oleh….
a. Empu Prapanca
b. Empu Tantular
c. Empu Sedah
d. Empu Panuluh
Kunci: B
14. Jangan menggunaan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.

Contoh soal yang kurang baik:
Peraturan harus ditaati, jangan dijadikan momok.

Sinonim kata momok pada kalimat di atas adalah....
a. alat
b. hantu
c. beban
d. musuh
Kunci: B dan C

Penjelasan:

Kata momok pada kalimat di atas dapat diartikan sebagai hantu (bahasa Jawa) dan beban (bahasa Indonesia)
Oleh karen itu, sebaiknya jangan menggunakan kata momok yang berlaku sebagai bahasa setempat (Jawa) karena akan mengakibatkan soal tersebut bias.

Contoh soal yang lebih baik:
Peraturan harus ditaati, jangan dijadikan beban.

Sinonim kata beban pada kalimat di atas adalah....
a. alat
b. hantu
c. musuh
d. kendala

Kunci: D


  • 15. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata dan frase tersebut pada pokok soal.

Contoh soal yang kurang baik:
Tanah humus dapat dimanfaatkan untuk pertanian karena ....
a. berasal dari daun-daun yang telah mengering
b. berasal dari pembakaran daun yang kering
c. berasal dari kayu dan daun yang membusuk
d. berasal dari abu letusan gunung berapi
Kunci: C

Penjelasan:
Kata berasal dari ditulis secara berulang sampai 4 kali. Hal ini menyebabkan siswa harus membaca kata tersebut berulang kali, sehingga menyita lebih banyak waktu.

Contoh soal yang lebih baik:
Tanah humus dapat dimanfaatkan untuk pertanian karena berasal dari....
a. daun-daun yang telah mengering
b. pembakaran daun yang kering
c. kayu dan daun yang membusuk
d. abu letusan gunung berapi
Kunci : C

Sabtu, 12 Februari 2011

BANK SOAL

Tes ialah himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites. Dalam tes prestasi belajar yang hendak diukur adalah tingkat kemampuan seorang siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan kepadanya. Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah evaluasi atau tes. Untuk itu perlu persiapan yang matang dan menyita waktu untuk menyusun alat tes tersebut. Namun banyak guru yang kesulitan dalam membagi waktu untuk membuat soal. Untuk mengatasi semua itu saya berusaha untuk menyediakan link yang dapat anda donwload secara gratis. Namun demikian anda perlu mengoreksi lagi atas pembuatan soal-soal ini untuk disesuaikan dengan situasi dan kemampuan anak.

Soal Formatif Kelas 6 Bhs Indonesia Download di sini 
Soal Formatif Kelas 6 Pkn Donwload di sini
Soal Formatif Kelas 6 IPS Donwload di sini
Soal Formatif Kelas 6 Matematika  Donwload di sini
Soal Formatif Kelas 6 IPA Donwload di sini




CARA MEMBUAT PROPOSAL PTK




1. Tulislah judul PTK yang diusulkan?
Apakah dengan metode eksperimen dan media model dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang gaya gesek serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari pada kelas V SD Negeri 1 Gebangan Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal?
Catatan :
Judul PTK hendaknya mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
ü Tujuan
ü Cara menyelesaikan masalah
ü tempat penelitian dilaksanakan

2. Deskripsi masalah yang dihadapi?

  • Pada pembelajaran IPA kelas V (lima) pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet), dengan Indikator Mendeskripsikan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari, dikatakan tidak berhasil dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil tes formatif , yang sebagian besar belum mencapai target ketuntasan yang diharapkan. Dari 26 siswa hanya 7 siswa yang mengalami ketuntasan (26,92 %). Pemahaman siswa terhadap materi gaya gesek serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari sangat rendah sehingga tidak dapat menjawab pertanyaan guru. Selama kegiatan belajar mengajar perhatian sebagian siswa kurang terpusat pada materi yang disampaikan. Siswa kurang bersemangat atau bosan. Hal ini disebabkan oleh guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi gaya gesek serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru. Alat peraga yang digunakan juga kurang menarik perhatian siswa. Penggunaan metode kurang sesuai dengan pembelajaran. Dengan melihat kenyataan tersebut maka peneliti melakukan usaha-usaha perbaikan pembelajaran dengan merubah metode yang lebih efektif dan penggunaan media model yang lebih variatif. oleh karena itu peneliti merumuskan masalah ”Apakah dengan metode eksperimen dan media model dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang gaya gesek serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari pada kelas V SD Negeri 1 Gebangan Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal?”

Catatan :
Masalah dideskripsikan dengan memuat hal-hal sebagai berikut :
ü Apakah deskripsi masalah telah disesuaikan dengan kondisi nyata?
ü Apakah deskripsi masalah telah memuat identifikasi satu masalah yang mendesak atau segera dipecahkan?
ü Apakah deskripsi masalah telah memuat tentang analisa masalah?
ü Apakah deskripsi masalah telah memuat rumusan masalah?

3. Deskripsikan cara pemecahan masalah yang diajukan?
Berdasarkan hasil analisa di atas, maka perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi IPA tentang gaya gesek serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu peneliti merencanakan perbaikan pambelajaran dari segi:

a. Penggunaan metode eksperimen.
  • Metode ini digunakan untuk memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan suatu proses baik sendiri maupun kelompok. Melalui metode ini dapat dikembangkan ketrampilan siswa. Ketrampilan yang diharapkan adalah menemukan sesuatu dengan cara berlatih berulang –ulang yang dititik beratkan pada keaktifan siswa, sehingga pada akhirnya siswa dapat dan mampu menemukan sendiri kesimpulan yang diharapkan. Peranan guru membimbing dan mengarahkan siswa. Dengan metode ini siswa dituntut memperlihatkan suatu obyek atau proses dengan mengadakan percobaan .

1). Kelebihan Metode percobaan
  • a) Membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda. Memudahkan berbagai jenis penjelasan, sebab penggunaan bahasa dapat lebih terbatas.
  • b) Hal ini dengan sendirinya dapat mengurangi verbalisme pada siswa. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dari contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya atau model.

2). Kelemahan Metode percobaan
  • a). Siswa terkadang sulit dalam mencari benda yang akan dipergunakan untuk bahan percobaan.
  • b). Tidak semua benda dapat di gunakan untuk percobaan Siswa sulit mengambil kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan.
3). Langkah –langkah Penggunaan Metode eksperimen
  • a). Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum percobaan dilaksanakan.
  • b). Periksalah dengan teliti apakah ala-alat yang telah tersedia sudah lengkap dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
  • c). Pelajarilah dengan seksama letak siswa yang melakukan percobaan, sehingga dapat focus pada materi percobaan.
  • d). Perhatikan juga kondisi-kondisi lain yang dapat mempengaruhi jalannya
  • percobaan seperti faktor tempat, atau ruangan.
  • e). Tulislah langkah-kangkah percobaan dalam garis besarnya di papan tulis , agar siswa didik lebih mudah mengikuti jalannya percobaan.
  • f). Tujuan percobaan hendaknya dijelaskan kepada siswa sehingga mereka dapat dipusatkan kepada hal-hal yang penting.
  • h). Jika percobaan telah selesai hendaknya diikuti dengan tindak lanjut. Tindak lanjut dapat berupa diskusi, guru menyiapkan lembar pengamatan.
  • i) Biasakan siswa membuat kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.
b. Media Model Dalam Pembelajaran IPA

1. Pengertian Media Pembelajaran
  • Ditinjau dari arti kata media adalah kata jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar terjadinya komunikasi. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakaan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu ( Arif S. Sudirman, 1990 : 34 ). Media sebagai alat bantu dalam proses belajar adalah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena media dapat memperjelas dan mengatasi verbalisme pada diri siswa sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

2. Fungsi media

Menurut Nana Sudjana (1991) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori :
  • 1). Penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang    efektif.
  • 2). Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian integrasi dari situasi belajar.
  • 3). Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian integrasi dengan tujuan dan isi pembelajaran.
  • 4). Penggunaan media pembelajaran menarik perhatian siswa.
  • 5). Penggunaan media pembelajaran membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
  • 6). Penggunaan media pembelajaran mempertinggi mutu belajar mengajar.

a. Kreteria Media Pembelajaran

Menurut Nana Sudjana dan A. Rifa’i (1991) kreteria media pengajaran:
  • 1). Ketepatan dengan tujuan pengajaran
  • 2). Dukungan terhadap bahan pelajaran.
  • 3). Kemudahan memperoleh media.
  • 4). Ketrampilan guru dalam menggunakannya.
  • 5). Tersedianya waktu untuk menggunakannya.
  • 6). Sesuai dengan taraf berfikir siswa.

b. Pengertian Media Model

  • Media model adalah tiruan dari beberapa obyek nyata, seperti obyek yang terlalu besar, obyek yang terlalu jauh, obyek yang terlalu kecil, obyek yang terlalu mahal, obyek yang jarang ditemui, atau obyek yang terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari siswa bila wujud aslinya (Udin S Winotoputra, 1997 : 5.13). Media model terdiri dari model padat, model penampang, model susun, model kerja, mock-up, dan diorama. Media yang digunakan peneliti pada materi IPA tentang gaya gesek serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari adalah media model padat. Media model padat adalah tiruan yang memperlihatkan bagian permukaan dari suatu obyek dan membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan utamanya, contohnya mobil-mobilan, jalan naik tajam dll.

Catatan :
Cara pemecahan masalah dideskripsikan dengan memuat hal-hal sebagai berikut :
ü Apakah ada alternatif pemecahan masalah?
ü Apakah alternatif pemecahan masalah itu didasarkan pada teori tertentu?
ü Apakah alternatif pemecahan masalah itu bertolak dari hasil analisis?

4. Rumuskan hasil yang diharapkan dari PTK?

Tujuan dari penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
  • 1. Mendiskripsikan metode eksperimen terhadap peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran.
  • 2. Mendiskripsikan dampak penggunaan metode eksperimen dan media model terhadap peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran.
  • 3. Untuk memberi ilustrasi bagi guru maupun praktisi pendidikan dalam peningkatan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dikelolanya, khususnya pada pembelajaran IPA tentang gaya gesek serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Catatan :
Rumuskan hasil yang diharapkan dalam penelitian anda telah memuat hal-hal sebagai berikut :
ü Apakah rumusan hasil yang diharapkan dalam penelitian anda telah mengemukakan hasil yang diharapkan oleh peserta didik?
ü Apakah rumusan hasil yang diharapkan dalam penelitian anda telah mengemukakan hasil yang diharapkan oleh praktisi (Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lainnya di sekolah) ?

5. Kemukakan prosedur penelitian yang dilakukan ?

1. Subyek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada kelas V SD Negeri 1 Gebangan Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal Tahun pelajaran 2010 / 2011, mulai dua siklus yaitu:
¨ Siklus I
¨ Siklus II
2. Obyek Penelitian
  • Obyek penelitian pada mata pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD)
  • Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet), dengan Indikator Mendeskripsikan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Karakteristik
     Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti laksanakan di kelas VI SD Negeri 1 Gebangan Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal berjumlah 26 siswa terdiri dari :15 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Siswa berada di lingkungan pedesaan dengan sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani sehingga kurang perhatian dari orang tua dalam hal pendidikan.

4.  Diskripsi per Siklus
      Hasil dari ulangan harian diketemukan identifikasi masalah serta permasalahannya oleh peneliti, maka    disusun rencana perbaikan pembelajaran melalui siklus I dan II yang berupa skenario atau langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang terdiri dari rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

` Gebangan, 20 Oktober 2010


   Mengetahui                                                                                                                        Peneliti


......................                                                                                                                  ....................